Selasa, 18 Januari 2011

TELEFONICA SPONSORI YAMAHA DI MOTOGP ?

Dipastikan Fiat tidak memperpanjang kontrak yang selama 4 tahun ini dijalaninya. Rupanya, Triple gelar, juara dunia pembalap, tim, dan konstruktor tak membuat Fiat bertahan. Fiat sendiri menjadi sponsor karena Italian Connection, Valentino Rossi. Akan tetapi bukan berarti tak ada yang mau dengan aura magis Jorge Lorenzo. Telefonica Movistar yang merupakan perusahaan telekomunikasi raksasa asal Spanyol menyatakan minat untuk menjadi sponsor di tim Yamaha.

Telefonica Movistar masuk ke kancah MotoGP/GP500 memang lebih dikarenakan Spain Connection. Masuk ke tim Suzuki tahun 2000 karena Sete Gibernau bergabung. Di tahun ini Kenny Robert Jr juara dunia. Warna khasnya, kuning ngejreng dengan biru langit menjadi favorit modifikasi.
Bertahan 3 tahun. Akhirnya, Gibernau memutuskan kembali ke kubu Honda meski berada di tim satelit, Gresini.
Meskipun demikian, prestasinya melampaui tim pabrikan. Awalnya harapan diemban oleh Daijiro Kato, namun di seri perdana,Suzuka, Jepang kecelakaan yang menyebabkannya tewas beberapa hari kemudian. Namun Gibernau seakan mendapatkan power tambahan, mampu runner up dua tahun berturut-turut. Tahun 2005, prestasi Gibernau menurun. Akan tetapi Melandri mengganas ! Sukses merekuh runner up. Runner up tiga tahun berturut-turut cuy ! Repsol Honda lewat !
Di sisi lain, Dani Pedrosa diplot untuk menggantikan Sete Gibernau. Prestasinya memang luar biasa bersama Honda. 3 juara dunia berturut GP125 (2003) GP250 (2004 & 2005). Sayang, Repsol Honda terburu merekrutnya. Telefonica MoviStar pun mutung,hehehe…cabut dari MotoGP !
Tahun ini memang belum bisa dipatikan Telefonica Movistar akan masuk ke Yamaha. Malah ada isu lain, Air Asia perusahaan maskapai Malaysia juga berminat untuk mensponsori pembalap berkerwarganegaraan Spanyol dan Amerika Serikat.
Besar kemungkinan tulisan ‘Semakin Di Depan’ akan kembali menghiasi racing suit Lorenzo & Spies juga di YZR M1. Sekali lagi, pembalap Jepang hanya hadir di tim Honda. Kapan ada kesempatan untuk pembalap berkewarganegaraan Indonesia ? Perlukah Lorenzo dinaturalisasi?

Meningkatkan Performa Mesin Motor

Seringkali muncul pertanyaan, gimana sih mas cara mudah bikin motor lebih kenceng…? Pertanyaan sederhana, tapi jawabnya bingung mau mulai darimana, kalok dijawab diiket tampar trus dicantolin ke pesawat sih anak kecil juga tau jawabnya :) Jadi riset selama ini menunjukkan ada beberapa cara hemat, mudah, ringkas untuk dilakukan untuk memperbaiki kinerja mesin, bahkan meningkatkan tenaganya.
  • Menambah kapasitas mesin – Kapasitas mesin lebih besar berarti lebih bertenaga, bukan berarti kapasitas kecil ga bisa kencang, orang yang bore up gila2an aja kadang masih kalah dengan yang kapasitasnya lebih kecil :) Tapi mengesampingkan hal itu semua, untuk motor harian, meningkatkan kapasitas mesin lebih besar dari bawaan pabrik akan memperbaiki prestasi motor, karena kamu bisa memperoleh lebih banyak debit gas yang terbakar dalam setiap putaran mesin, masuk akal bukan… :) Caranya hanya ada dua : Melesakkan piston dengan diameter lebih besar, atau memanjangkan langkah ayun piston dengan menggeser big end lebih maju atau mengganti dengan pen stroker aftermarket yang umum dijual di pasaran.
  • Meningkatkan Rasio – Rasio Kompresi yang lebih tinggi pasti memproduksi tenaga lebih, sedikit atau banyak. Semakin kamu padatkan campuran udara/bahan bakar , semakin cepat campuran ini menyembur menjadi api secara spontan, namun tentunya harus diimbangi dengan oktan bahan bakar yang pas untuk mencegah pembakaran dini. Ini jawaban kenapa mesin motor balap road-race, atau drag yang diliput di tabloid-majalah umumnya memakai bahan bakar ber oktan tinggi – karena mesin mereka memakai rasio kompresi lebih tinggi untuk mendapatkan tenaga. Lantas caranya bagaimana, ada banyak cara. Mulai dari memapas kop atau cylinder head, blok, meninggikan dome piston, atau mempersempit kubah ruang bakar hingga menyerupai bak mandi orang kaya (bathtub maksudnya) kalok yang belum tau bathtub… sama… hahahahah soalnya di rumah adanya emberrrr :D Atau bisa juga dengan menggabungkan berbagai metoda itu.
  • Mudahkan udara mengalir masuk – Ketika piston meluncur mundur atau turun pada langkah hisap, hambatan udara dapat merampok pundi-pundi tenaga dari mesin. Hambatan udara bisa dikurangi dengan modifikasi serius, karena kesalahan bisa berakibat fatal, melakukan modifikasi pada saluran pemasukan silinder atau seringkali disebut Porting, selain memperbesar volumenya, pun harus memperhatikan geometri porting agar lebih terarah dan aliran udara menjadi lembut. Teknik lain yang mampu mengurangi hambatan secara drastis adalah konfigurasi multi klep masuk atau menempatkan 2 klep masuk dalam sebuah silinder. Dan intake manifold yang halus layaknya manifold koso yang mahal tentu sangat bagus melancarkan aliran udara/bahan bakar yang ingin masuk ke porting. membuka filter udara adalah cara yang paling mudah :)
  • Bathtub Cylinder Head by. RAT
  • Lepaskan gas buang denga bebas keluar – Jika hambatan udara membuat gas keluar dari silinder, ini akan mengambil tenaga mesin. Sama seperti kita jika susah BAB, hahahha… :D sama gak sih?! :) Cara memperlancar gas buang gimana? Apa pasang knalpot free flow? Itu satu cara, urutan pelepasan gas buang tentu dari klep exhaust. Dengan memperbesar atau head yang memakai dua klep buang secara cepat akan mampu melepas gas sisa pembakaran dari dalam silinder. Memperbaiki porting buang, seperti kata pepatah Graham Bell ” Kalok gak seukuran 100 % diameter klep – maka belum racing namanya” hehehe… Yang halus lebih baik. Kalau perlu mengkilat seperti kaca. Kalau perlu, lho… :)   Jika pipa knalpot terlalu keciiilll… seperti bawaan pabrik, atau muffler memiliki banyak sekat akan membuat efek tendangan balik semakin besar. Knalpot performa tinggi memakai rangakaian pipa header yang lebih besar, dan pipa belakang yang semakin membesar, dan muffler free flow yang akan mengusir kotoran jauh-jauh dari dalam silinder. Penyakit kok dipelihara dalam perut… :D Jika kamu mendengar knalpot free-flow, maka tujuan memakai knalpot itu adalah meningkatkan tenaga mesinnya.
  • Muffler Racing
  • Buat semuanya ringan – Part yang lebih ringan membantu mesin bekerja lebih baik. Setiap piston berubah arah, pasti memerlukan energy untuk berhenti dan memulai ke arah yang lain. Piston yang lebih ringan mengurangi pemakaian energy ini. Mengurangi beban gesekan, mengurangi beban rotasi, semua hal ini apa yang disebut meningkatkan efisiensi mekanis.
  • Injection – Sistem kontrol campuran bahan bakar secara elektronis melalui injector akan memberikan keakuratan tingkat tinggi pada setiap derajat langkah piston dan kepastian debit yang dibutuhkan sesuai beban mesin. Oleh karenanya teknologi ini meningkatkan performa dan pemakaian bahan-bakar yang lebih ekonomis.

hemat VS KENCANG

Mesin kencang bukan hanya penggantian banyak part…


Desain mesin empat langkah di era millennium telah menjadi tulang punggung dari berbagai mesin balap, baik road-race, drag race, motocross, hingga balap jalanan. Namun konsep ilmu pengetahuan tentang efisiensi volumetric, efisiensi thermal, dan efisiensi mekanikal dan bagaimana mereka berkorelasi pada performa sebuah mesin dan bagian-bagian mesin masih belum dikenal.
Sudah umum bagi kita mengetahui bahwa piston bergerak naik turun, dan klep membuka – menutup untuk membentuk sebuah siklus empat tak yang sangat indah. Dasar ilmu pengetahuan tentang mesin amat penting dan akan menguak misteri-misteri untuk menggali tenaga kuda dan memilih suku-cadang mesin yang tepat untuk diganti.
SUMBER TENAGA
Mesin hanyalah mesin yang merubah bahan-bakar menjadi energy gerak berputar, yang sering diukur dengan HorsePower (HP). Campuran bahan bakar yang dikabutkan dengan udara melalui karburator mengalir deras ke dalam silinder. Campuran ini akan diledakkan di dalam silinder, menciptakan cukup panas yang akan menghasilkan tekanan. Piston terlempar turun dalam silinder oleh tendangan balik akibat ledakan di ruang bakar hingga mampu memutar kruk as.

Sekarang bagian sains dimulai. Bahan bakar adalah sebuah sumber energy kimia. Seberapa banyak bensin yang mampu dibakar secara efektif di dalam mesin sangat berhubungan dengan hasil keluaran tenaganya. Tunggu dulu, jangan asal mencoba memasang main jet lebih besar di karburatormu sekarang untuk menaikkan power. Jika campuran udara dengan bahan-bakar terlalu basah, mesin tidak akan bekerja normal, hal ini justru akan membuat mesin menghasilkan tenaga lebih kecil.
Cara terbaik untuk berpikir adalah : Semakin besar kapasitas jantung dalam mesin untuk menghisap udara dan bahan-bakar ke dalam perut silinder, maka, mesin dengan kapasitas besar akan menghasilkan tenaga lebih besar dengan cara lebih mudah.
VOLUMETRIC EFFICIENCY
Bayangkan bahwa kamu punya mesin 100 cc satu silinder. Dalam langkah hisap, piston bergerak turun ke pantat silinder, dan  memenuhi volume silinder. Seberapa banyak campuran udara/bahan-bakar yang mampu dihisap dan memenuhi volume silinder akan dipakai untuk menciptakan tenaga.
Sekarang bayangkan dalam sebuah lomba mesin kita dibatasi dengan batasan venture karburator kecil. Dengan konfigurasi mesin 100 cc, maka belum tentu pula piston yang sudah bergerak menarik 100cc campuran ke dalam silinder, bukanlah udara pada  atmosfer yang dihisap. Melainkan kevakuman intake manifold.
Efisiensi volumetric, dipakai untuk menjabarkan jumlah bahan-bakar/udara di dalam silinder dalam rangkaian udara atmosfer. Jika silinder dipenuhi udara/bahan-bakar sesuai tekanan atmosferik, maka mesin dapat dikatakan memiliki 100% efisiensi. Semakin tinggi prosentasi efisiensi mesin, otomatis semakin besar kemampuan mesin memproduksi tenaga.
Dasarnya, efisiensi volumetric dipengaruhi oleh venturi karburator, intake manifold, desain dan ukuran header, geometri dan perhitungan porting dan spesifikasi durasi dan lifter lobe noken as.
EFISIENSI THERMAL
Memperbanyak udara/bahan-bakar masuk mkedalam silinder berarti semakin banyak ledakan yang dipakai untuk menghasilkan tenaga. Sayangnya, tidak semua energy dapat dipakai untuk memutar kruk as. Biasanya 30 % nya akan menjadi tenaga yang sia-sia.
Rasio kompresi, timing pengapian, lokasi busi, dan desain ruang bakar semua akan berefek pada Thermal Efficiency. Mesin jalanan biasanya hanya dibekali tingkat perbandingan kompresi rendah, memiliki efisiensi thermal kira-kira 0.26. Mesin balap mungkin efisiensi thermalnya akan naik hingga 0.34. Karena angka-angka ini relative kecil, sepertinya sedikit saja perbedaan antara mesin balap dengan harian. Bagaimanapun juga, jika dihitung dengan metoda kalkulus maka mesin balap memproduksi 30 % tenaga lebih besar karena efisiensi thermal nya lebih besar.
Menemukan pengembangan kecil pada efisiensi thermal dapat menghasilkan peningkatan signifikan untuk tenaga kuda yang dihasilkan. Perpaduan kompresi rasio yang tepat, porting dan bahan-bakar yang dipakai akan mampu meningkatkan efisiensi thermal.
EFISIENSI MEKANIS
Efisiensi volumetric mengindikasikan seberapa banyak bahan-bakar mampu dipakai menghasilkan tenaga kuda, sedangkan tenaga ini masih dikurangi akibat suku cadang yang bergerak didalam mesin. Melawan gesekan antar permukaan tentu akan mereduksi tenaga.

Bergantung pada seberapa banyak bahan-bakar yang mampu dihisap, dan seberapa banyak mampu diubah menjadi tenaga efektif. Namun prestasi mesin berkurang karena gesekat piano klep, bearing, permukaan piston dengan liner yang bergesek. Semakin tinggi RPM semakin banyak tenaga yang harus dihasilkan mesin untuk melakukannya. Semakin kencang mesin berputar maka efisiensi mekanis jatuh.

Memahami Noken As

Sedap memang, kalau porting intake dan exhaust mampu mengalirkan kabut udara serta gas sisa pembakaran dengan baik, mantap memang jika karburator mampu mengabutkan udara/bahan-bakar dengan jos serta exhaust system mampu melepaskan CO dengan losss…
Noken as akan bekerja sakti bila membuka pada waktunya serta bekerja menurut durasi tertentu dan berakhir on time. Oleh karenanya tidak akan berguna kita membuat noken as ekstreme untuk motor standard, juga kurang pas jika noken as dibuat agar mesin bertenaga di rpm tinggi namun dipakai untuk motocross. Terlebih penting lagi adalah pemasangan cam serta dialing sebuah noken as sehingga mereka mau membuka – menutup sesuai kehendak kita, setelan klep berapa yang pas, berapa Lobe Separation Angle yang diinginkan, berapa derajat overlapping yang dimau, dimana posisi Lobe Center diposisikan, serta maximum valve lift di mesin bukan hanya lobe lift.
Kemampuan kita mengolah data inilah yang akan menjadi sistem informasi kita dalam menentukan riset mesin balap, dimana efek jika setelan dirubah, di RPM berapa dia bekerja bagus, pada RPM mana dia lemah, saat-saat kita bercanda ria dengan mesin kemudian pembalap mencoba motor pada track untuk memberikan feedback bagi engineer akan menjadikan kita sebuah pemerintahan yang baik lho…?! Lha kan iya, bukankah kita hidup di negara Rebalap, dari pembalap oleh pembalap dan untuk pembalap… Huahahhahaha mulai ngaco..!!! Dang!
Setidaknya apa yang ingin saya bagikan di sini adalah perhitungan sederhana, bagaimana mengetahui durasi camshaft, pada bahasa internasional tentang camshaft durasi diukur saat bukaan klep atau angka dial gauge menunjuk pada 0.050 inch alias 1,27mm . Lha emangnya kita living in the jet plane.. eh emangnya kita hidup di Eropa, Amerika, Australia? Ya gak masalah ding, siapa tahu kita bisa konsultasi dengan mekanik asal Swedia seperti om saya itu huahahauahuahauahua ngaco lagi…
Well.. let us make our own standard, biasanya ngomongin durasi ya pada angkatan 1mm, jadi saat kamu diliput tabloid, dan bicara durasi motor kamu bilang Cuma 260 derajat bos… itu diukur pada angkatan 1mm, jadi kan orang pada gak tahu durasi sebenernya saat klep mulai membuka 0,15mm dan hampir menutup 0,15mm, misalnya… hehhehehe senengane kok main rahasia. Biasa… kalau sudah terkenal jangan lupa sombong. Hakhakahkahak… But it’s not me. Secara saya belum terkenal.
Supaya lebih gampang kita akan berbagi contoh menghitung durasi noken as Yamaha Vega r
Intake membuka 27 derajat sebelum TMA, menutup 53 derajat setelah TMB
Exhaust membuka 55 sebelum TMB, menutup 29 derajat setelah TMA
Mari kita hitung durasi, LC, LSA
durasi In = 27 + 180 + 53 = 260 derajat
durasi Ex = 55 + 180 + 29 = 264 derajat
Lobe center In = 260 / 2 – 27 = 103 derajat
Lobe center Ex = 264 / 2 – 29 = 103 derajat
LSA = 103 derajat
Dari LSA kalian akan tahu karakter sebuah camshaft, dari posisi LC kalian akan bisa menentukan maximum lift apakah sudah tepat atau tidak, dari durasi kalian akan tahu pada RPM berapa dia akan bekerja baik.
salam gas polll…!!!

BORE UP + STROKE UP YAMAHA JUPITER MX


Baby Monster Special Engine
Alhamdulillah,
Ditengah gerimis hujan pada minggu pagi itu, setelah kemenangan indah semalam balap drag bike di park sirkuit pantai ria Kenjeran, datanglah seorang MX rider ke bengkel dalam kondisi suram dengan motor yang tampak mengenaskan. Yamaha Jupiter MX itu tinggal kerangka saja, tanpa cover bodynya yang macho, sebagian mesin – radiator sudah dipereteli, tanpa knalpot, datang ke bengkel dalam kondisi di derek bersama temannya. Perjuangan yang sangat gigih, mengingat ternyata jarak antara rumahnya dengan bengkel RAT lebih dari 25 kilometer jauhnya. Beliau rela menembus hujan menderek perlahan-lahan motor nya ke bengkel. Salute!
Setelah berkenalan, MR. T namanya, gayanya sangat santai, casual, namun bicaranya tegas, tersirat kematangan usia dibalik dirinya. Dimulailah sesi curhat, mx ini adalah kendaraan ia sehari-hari bekerja sebagai tenaga marketing, juga jika sore hari ingin jalan-jalan memutari kompleks bersama sang buah hati, kadang dipakai untuk perjalanan keluar kota dengan jarak tempuh ratusan kilometer, tak terkecuali pula buat kebut-kebutan kalau ada bocah smu tengil di jalan… hehehe… Begitu ia mencintai motornya, dan ketika sang motor sakit… betapa sedih dan terluka hatinya… *otak komikku mulai bekerja deh, lebay Hahaha… :D

Mengatur kruk as
Usut punya usut , problem utama mesinnya adalah air radiator seringkali bocor ke dalam silinder setelah mesinnya dilakukan bore up. History mesinnya , spec awal  memakai kit TDR, tetapi karena mungkin masa inreyen belum optimal, saat di geber mentok di bypass krian piston macet di tengah jalan. Gagal sekali. Dibenahin ulang ke bengkel lain, diganti dengan piston suzuki satria FU, tidak lama problem sekarang mulai muncul, padahal belum sempat digeber jauh. Ternyata setelah ditelaah , waduh… karuan saja bocor, ternyata pakingnya ga cocok! Lha wong paking head nya dicomot dari yamaha vixion dan hanya di gunting menyesuaikan lubang blok selebar 62mm… T_T
Lain hal nya jika dibikin dari bahan paking mobil dengan pinggiran tembaga / alumunium dicetakkan ke RAJAWALI PAKING di bilangan kedungdoro, dijamin ga rembes boss,,, mau sampe bore up piston honda tiger pun kita mampu! Hihi…
Okelah pertama niatnya ingin ngebenahin, tapi setelah ngobrol entah bagaimana kok beliau jadi pengen upgrade performa…  Hahaha.. :D Selamat anda telah masuk ke bengkel RAT jagonya modifan Murah – Meriah – Kencang! ehm-ehm… pokoknya kita ga mau lah bikin orang susah : eh sudah jatuh kok malah ditimpa tangga, kan gitu istilahnya…

Piston BORE UP mx special ala RAT ::
Setelah negosiasi budget , akhirnya disepakati mahar untuk restorasi mesin ini. Motor ditinggalkan pasrah di garasi RAT — sang empu pun pulang dan perlahan siluet nya menghilang di balik gerimis pagi. Dimulailah rapat meja bundar antara engineer RAT, karena kita ingin menciptakan mesin yang lebih dari 165 cc namun aman dipakai harian! Pertama analisa kerusakan, ternyata blok TDR yang dioversaiz pakai piston FU tadi liner hanya tersisa 2 milimeter!! Mau dibilang aman buat harian, kok ya ini sudah batas terakhir. Solusinya , kita ganti baru dengan blok bore up import Thailand yang seringkali dipakai RAT . Hehehe… Balik ke diameter piston lebih kecil daripada fu, keuntungan awal ketebalan liner lebih aman dipakai harian! kedua, clearances piston pada dinding liner sangat presisi karena didesain pabrikan canggih. ketiga, desain piston tipis dan ringan, dengan finishing permukaan piston mengkilat memperlambat pengerakan di permukaan piston, plus ekstra coakan klep yang cukup lebar dan dalam, belum ditambah jalur oli extra pada dinding piston, meminimalisir resiko piston macet meski digeber belasan ribu oleh CDI BRT POWER MAX. Intinya Blok ini no. 1 yang kita punya untuk bore up selama ini, jadi tidak masalah.
Disini serunya, trend RAT di tahun 2011 adalah selain biaya modifikasi harus bisa dibuat lebih murah, kita lagi suka-suka nya Stroke Up dan Bore up namun aliran Low Kompresi… :) Dengan menggeser big End pada daun kruk as sejauh 2 milimeter, langkah piston lebih menonjok 2 milimeter dan menghisap 2 milimeter lebih dalam. Stroke awal yang dikisaran 58mm, kini mendekati langkah piston tiger yang berada di 62 milimeter. Dikombinasi dengan lingkar piston 60 milimeter didapatkan volume silinder 175 cc! Dengan konfigurasi mesin OverStroke, dimana nilai langkah kruk as relatif lebih panjang dibanding diameter piston, memberikan karakter pengail TORSI besar di putaran mesin yang relatif rendah, kerja mesin tidak berat, dan cepat meraih tenaga yang diinginkan untuk melontarkan motor jauh… melejitt.. ngibriiittt… :)

Blok bore up mx RAT
Inti dari stroke up adalah balance dan centerline! Karenanya pengerjaan ini membutuhkan kehati-hatian dan ketelitian ekstra tinggi, untuk menghasilkan kruk as yang kuat : tidak mudah melintir, atau bahkan patah. Juga tidak bergetar berlebih saat digeber di 10,000 RPM. Pokoknya kudu CIAMIK! Poros kruk as yang mengayun 1/1000 milimeter saja, dapat menyebabkan reduksi tenaga turun 1 HP, belum lagi getaran mesin berlebih! Aduhh dik… bisa mandul diatas jok hehehe… masalah conrod, tidak perlu diganti karena bawaan MX dirasa cukup aman dan kuat menahan beban kapasitas tinggi, bahkan sudah pernah dipraktekkan untuk mendayung piston scorpio pun setang MX terbukti kuat.

antrian kruk as order STROKE UP
Pada cylinder head, kita tidak perlu mengganti pakai klep besar… LHO? Kenapa? Ya karena kembali ke budget tadi hehehe… namun itulah tantangannya. Dengan keterbatasan konfigurasi klep 19 mm pada inlet, dan 17 mm pada outlet, apa yang bisa kita perbuat supaya motor tidak cepat kehabisan nafas? Kalau disatukan, klep 19mm ini sama dengan klep 27mm pada konfigurasi head 2 klep. Belum pada bisa ngitung konversi klep 2 buah dimisalkan menjadi 1 buah klep? Aduh… hitung area luasan klep, misal klep 19 milimeter, luasan lingkar katubnya adalah 3,14 x 9,5 x 9,5 = 283,52. Hasil ini dikalikan 2 ( karena 2 klep ) didapat 567. Lalu untuk mendapat persamaan 1 klep, tinggal membalik proses, mencari diameter 1 klep, 567 / 3,14 = 180,59 , kemudian di akar kuadrat ketemu : 13,43 mm, ini masih jari-jari, kalau diameter ya berarti dikali 2 , ketemu 26,86 anggap saja pembulatan jadi 27mm. Hehehe.. gampang to.
Apa yang kita dapat dari data diameter klep yang 27 mm ini? Artinya rasio antara piston dengan klep in hanya 45 % dari diameter piston. Wah idealnya kan kalau buat performa tinggi itu 50 – 55 % dari diameter piston…? Hehehe.. kalau kita bikin beda , so what!? :) Bukannya mau keminter ngalahin graham bell, tapi emang iya mau punya cita-cita jadi graham bell nya Indonesia :p Ga perlu klep gede untuk bikin motor kencang! Ingat itu! Ambil aja contoh, mio yang bore up 155cc dengan piston 58,5 milimeter, dan diameter klep in cuma 23mm aja bisa kenceng, padahal kalau diukur, prosentasenya klep terhadap piston malah hanya 39 %. Tapi bukan lantas kita modifnya ngawur dan asal-asalan, aduh.. itu bukan RAT banget hehehe…

silver series cam :: black series cam yamaha jupiter mx
Kompensasi diameter klep yang relatif kecil, kita ambilkan dari dinding porting — kita gerus agak besar seukuran 28 milimeter pada bagian pemasukan bahan-bakar, belum lagi pada area sekat yang ditipisikan layaknya pisau, masih ditambah pasokan udara disuplai oleh karburator Keihin PE dengan venturi 28 milimeter,  memberi suplay hingga 10,500 RPM melalui intake manifold KTC.  Seandainya di reamer menjadi 31 mm, pasti lebih Mantap! Perhitungan detail flow inilah pembantu nafas mesin agar tidak cepat ngos-ngosan.
Cylinder head sama- sekali tidak tersentuh mata pisau bubut, kubah standard, klep standard. Noken as yang kita mainkan, lift klep diangkat 22 % lebih tinggi dari bawaan yamaha, untuk membuka gerbang bahan-bakar dari porting ke dalam silinder lebih banyak. Logika pasti, MORE FLOW = MORE ENERGIE. Perubahan papasan noken as yang dibuat oleh kicky RAT ini harus diimbangi oleh pir klep vanadium, apa sih perlunya? Hanya 1 tapi ga bisa diremehkan : Mengembalikan klep tepat pada waktunya!! Menghindari resiko bertabrakan antara klep dengan piston saat TMA overlaping, apalagi di putaran tinggi, 11,000 RPM misalnya, kamu bisa bayangkan, klep bergerak membuka dan menutup 183 kali dalam 1 detik, dan telat sepersekian detik saja… PRAAAKKK!!!! JEBOL!!! Keluar duit jutaan sia-sia,,, oleh karenanya modif diatas kertas harus benar, baru diterapkan, itulah kenapa kita suka disebut sebagai Arsitek :)

SPEC head 2011 : Klep besar — low kompresi
Lalu, mengatur kompresinya bagaimana? Gampang aja, kalau kondisi standard MX memiliki rasio kompresi 10,9 : 1 , berarti volume kubahnya didapat 13,63 cc. Sekarang kapasitas sudah melonjak menjadi 175 cc, kalau kubah tetap standard maka, ( 175 + 13,6 ) / 13,6 , hasilnya adalah 13,8 : 1, mati nak… siapa mau jalan-jalan dengan motor dengan kompresi mesin mendekati 14… bahan bakarnya minta bensol mulu. Cara mudah adalah mengatur deck clearance piston, dengan piston dibenamkan sedalam 2 milimeter, berarti ada extra luasan diatas piston dengan lingkaran dasar berdiamater 60mm dengan tinggi 2mm, bisa dihitung volumenya 5,65 cc, jadi volume ruang bakar bertambah menjadi 19,28 cc. Hitung ulang rasio kompresinya, ketemu 10 : 1, lhoooo… justru lebih rendah dari standard! Minum premium bisa, apalagi diisi pertamax! JOSS oktan tinggi pastinya memberi suhu ruang bakar lebih dingin. Dengan kompresi rendah gini aja kalau belum sarapan, starterannya udah agak sulit karena kapasitas mesin membengkak, apalagi pakai kompresi tinggi… hedewww…

Powered by RAT
Penyesuaian torsi besar, magnit dan balancer tidak dibubut, kenapa? kok sepertinya ingin untung banyak tanpa main bubut… Tapi ya karena memang tidak diperlukan. Logikanya, kapasitas standard MX 135 cc, dibekali beban magnit dan balancer yang sudah dihitung oleh insinyur jepang sono. Tujuan kita ingin mereduksi beban pasti berharap untuk meningkatkan torsi dan memudahkan mesin melejit ke RPM tinggi, ya toh? Namun ketika mesin sudah melonjak 30 % lebih dari kapasitas semula, bukankah berarti kita juga sudah mereduksi beban magnit dan balancer sebanyak itu :) Mesin kita 175 cc, tapi beban magnit dan balancer diambil dari mesin yang lebih kecil , 135cc, kan sudah Enteeeenggg… :) Jadi keputusan main bubut- atau tidak, itu perlu dipikir dahulu mendalam, salah-salah bisa celaka.

R9 muffler for jupiter mx
Kampas kopling diganti dari honda karisma, dengan pir kopling milik ninja. Siap menerima hentakan mesin yang berlebih… deruman knalpot R9 yang terpasang kini menjadi mantap saat diajak berjalan pelan, dan mengaum saat gas dipuntir habis meninggalkan jauh motor lain dengan cepat semakin menghilang bayangannya dari kaca spion… Enak ya modifikasi mesin, seru! Apalagi melihat binar mata sang empu motor setelah menerima hasil karya kita, saatnya kita bersulang dengan whisky dari skotlandia, pemberian dari sang pemilik motor sebagai tanda terimakasih! BRAVO!!!
Tetap Sehat- Tetap Semangat :: Biar Bisa Modifikasi Mesin Tiap Hari

SEJARAH YOSHIMURA

SEBUAH KARYA BESAR LAHIR DARI SESUATU YANG KECIL

Kawasaki Ninja 250 R Yoshimura Exhaust
FOR SALE : FULL SYSTEM Kawasaki Ninja 250 R Yoshimura Exhaust Carbon FOR ONLY 8.500 K
SEJARAH YOSHIMURA
Penting untuk mengetahui sejarah apalagi yang berhubungan dengan peningkatan performa mesin, karena sebagaimana saya katakan : Tidak ada sihir dalam tuning mesin. Maka sejarah-lah yang bicara tentang kemampuan dan ketekunan seseorang.
Bapak Hideo Yoshimura telah berjuang 55 Tahun lalu, jauh sebelum Kawasaki Ninja 250 R dilahirkan, ataupun bahkan saya hehehe… :) Di jepang dia mengenyam pendidikan sebagai engineer pesawat terbang selama masa perang, berarti mungkin dia mekanik pesawat yang nge-bom Pearl Harbor tu ye :p Namun setelah perang usai, dia memiliki reputasi mengesankan dengan mendirikan bengkel motor BSA dan Thriumph. Yang membedakan dia adalah  KEMAMPUANNYA MEMODIFIKASI PART YANG SUDAH ADA UNTUK MEMBUAK EKSTRA TENAGA. Meskipun papa Yoshi sering bekerja pada pesawat, mobil, dan berbagai berbagai kendaraan bermesin, namun Motorcycle adalah cinta pertamanya. Cieee…
Dengan cepat, Papa Yoshi mengembangkan reputasi yang besar dalam membangun tenaga. Pelanggan berduyun-duyun datang ke papa untuk melihat sebuah bengkel yang mampu bersaing dan Yoshimura mampu memberikan semua. Bengkel berkembang pesat, namun papa ingin lebih.
Sudah lama papa kagum dengan balap Daytona 200 yang mempertontontak balap sejauh 200 mil (323 km) di sirkuit Daytona Speed way dan untuk berlomba didalamnya. Dengan segenap hati dia menentukan sebuah gol – menciptakan karir di USA utamanya Florida, tempat lomba Daytona 200. Awal tahun 70-an dia berhasil membuka speedshop di Los Angeles. Mendirikan bengkel penelitian dan pengembangan untuk produk Yoshimura.
Hingga kemudian tahun 76, AMA Superbike secara resmi memulai lomba dan balapan pertama sudah dapat diduga Daytona200. Inilah kesempatan emas bagi papa Yoshimura untuk ikut berlomba dan berharap dapat memenangkannya.
Jodoh mempertemukan papa Yoshi dengan pengendara muda bernama Wes Cooley, dengan gaya mengendarai yang mengagumkan. Namun sayang Kawasaki memiliki power besar namun susah dikendalikan. Dan papa Yoshimura belum memenangkan perlombaan, berada pada konstruktor nomor 4 sungguh prestasi yang bagus bagi Yoshimura pada tahun 76.
Tahun 1977 kejadian berulang di Daytona. Perjuangan terus menerus dan keringat yang dicucurkan mampu mendekatkan Yoshimura selangkah lebih dekat pada kemenangan. Yoshimura dan sang pebalap, Wes, mampu meraih podium 3 di finish.
Yoshimura mengambil keputusan besar di tahun 1978, hingga akhirnya memutuskan berpindah ke Suzuki. Dan hasilnya, Suzuki mampu melejitkan tenaga secara signifikan dan mereka memiliki rangka bangun yang kompak untuk dapat dikendalikan. Papa Yoshi tahu bahwa kompetisi sedang dalam masalah serius dengan kehadirannya, dan dia benar. Steve McLaughlin memenangkan Daytona Superbike dengan Suzuki Yoshimura GS1000.
Tahun 1979, pebalap Yoshimura Ron Pierce, Wes Coley dan Dave Emde finis 1-2-3 di Daytona. Kemenangan mengagumkan ini tidak datang dengan instan, melainkan riset dan pengembangan terus menerus bertahun-tahun.  Dan Yoshimura pernah menjadi legenda di Daytona hingga tahun 1981.
Teknik membangun mesin yang inovatif oleh Yoshimura, lebih mempercayai sentuhan tangan daripada pengembangan dengan menggunakan mesin CNC atau apapun, Etika kinerja dan Kesuksesan dalam balap membantu keberlangsungan perusahaannya. Kerja kerasnya terbayar sudah.
Papa Yoshi akhirnya pulang ke Jepang dan meletakkan batu pijakan berikutnya pada puteranya Fujio Yoshimura untuk mengambil alih Riset dan Pengembangan Yoshimura di Amerika menuju level lebih tinggi. Visi Fujio yang berpandangan jauh ke depan mempu membuat Yoshimura menjadi pemimpin dalam SENI dan ILMU PENGETAHUAN dalam teknik meningkatkan performa motorsport.
Sementara Papa Yoshi berkonsentrasi membesarkan Yoshimura di Jepang. Tahun-tahun berikutnya, papa Yoshi menikmati kesuksesannya dan pencapaiannya – namun tidak pernah hilang asa untuk terus menciptakan performa dan memenangkan balapan. Tahun 1995 papa Yoshimura wafat, namun legasi nya terus berkibar dalam sejarah balap Superbike.
Dari pengalaman di ajang balap Superbike, kini departemen riset dan pengembangan bengkel Yoshimura tiada henti memberikan karya terbaiknya untuk bisa kita nikmati. Banyak pengembangan terbaru dan teknik manufaktur terkini digunakan untuk menciptakan industri sistem pembuangan yang serius.
Yoshimura Racing Exhaust
Yoshimura Racing Exhaust
Exhaust System Manufacturing:
Yoshimura tidak hanya menciptakan pipa pembuangan terbaik di dunia, juga ribuan ke seluruh dunia. Menjaga kualitas dan standard performa pada level tinggi, menjadikannya knalpot berperforma tinggi yang eksklusif.
Banyak pekerjaan tangan dan kinerja senirupa yang terlibat dalam proses ini; mengingat semangat papa Yoshimura dalam memberikan sentuhan tangan sebanyak mungkin dalam meningkatkan performa. Knalpot ini dibangun tidak hanya demi performa namun juga irama. Bagaimana lekukan pipa pada header diukur untuk menampung gas buang dalam jumlah besar. Pipa tengah diukur hingga mampu memampatkan gas buang hingga tersalurkan pada bafel.
Dan ini bukan hanya sebuah pabrik, lihatlah ini merupakan sebuah karya seni. Bahwa sesuatu yang besar tetap dimulai dari sebuah langkah kecil pada awalnya. Semangat Yoshimura secara turun-temurun mampu menghasilkan karya terbaik  di dunia.
Naked Ninja 250 R, mantab dibuat Drag :)
Dynotest Knalpot Yoshimura pada Ninja 250 R
Dynotest Knalpot Yoshimura pada Ninja 250 R
Tenaga Standard : 27.58 HP , dengan knalpot Yoshimura secara instan menjadi :  30,37  HP, terjadi peningkatan hampir 3 HP atau  10 % peningkatan tenaga hanya dengan penggantian knalpot.

Rabu, 12 Januari 2011

CBR 250 vs Ninja 250


29 10 2010
CBR 250 vs Ninja 250



Nah, selanjutnya ane mau kasih komparasi antara Honda CBR 250R alias MC41 vs Kawasaki Ninja 250R alias EX250-J yang ane rangkum dari berbagai sumber..ini di atas kertas, nah bagaimana kalau diadu di Sentul atau di kemacetan? Siapa yang lebih unggul?


Bagian yang ane beri warna kuning adalah spesifikasi detail yang berbeda.Perbandingan spesifikasi ini tampak jelas bahwa Honda berusaha mengungguli Kawasaki dengan value yang ada pada fitur-fiturnya seperti C-ABS (Combined-Anti Lock Braking System), speedometer digital-analog, hingga desain body yang gagah dan futuristik. Sayang hingga artikel ini diturunkan, belum jelas informasi seputar power dan torsi CBR 250.

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Powered by Blogger